BS

Saturday, 17 February 2018

Resume Ilmu Pemerintahan


PEMERINTAHAN SEBAGAI ILMU, MORAL, DAN SENI
Oleh: Prof.Dr.H.Inu Kencana Syafiie, M.Si

A.    PEMERINTAHAN SEBAGAI ILMU
1.      Intelektual Seorang Birokrat Pemerintahan
Akal dan intelektualitas seorang birokrat pemerintahan, hendaknya dipergunakan dengan mengoperasionalkan otaknya untuk berpikir, berusaha mencari kebenaran sesuai dengan kemampuan ilmu pengetahuan masing-masing.
Logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu logikos yang berarti pengetahuan. Ilmu ataupun masuk akal, yaitu sesuatu yang berhubungan dengan cara berpikir. Jadi logika merupakan suatu teknik yang mementingkan segi formal ilmu pengetahuan.Apabila Ilmu itu bebas nilai disebut sekuler, sehingga terjadi ketiranian karena nilai adalah gagasan berharga yang indah dan baik.
Dalam penerapannya Ilmu dapat dibedakan atas :
a.       Ilmu Murni (pure science)
Adalah ilmu itu hanya murni bermanfaat untuk ilmu itu sendiri dan berorientasi pada teoritisasi.
b.      Ilmu Praktis (applied science)
Adalah ilmu itu praktis langsung dapat diterapkan kepada masyarakat karena ilmu itu sendiri bertujuan untuk mempergunakan hal ikhwal ilmu pengetahuan tersebut dalam masyarakat banyak, hal tersebut dilaksanakan untuk membantu masyarakat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya.
c.       Ilmu Campuran
Adalah sesuatu ilmu itu selain termasuk ilmu murni juga ilmu terapan yang praktis karena langsung dapat dipergunakan dalam kehidupan masyarakat umum.

            Sedangkan dalam fungsi kerjanya ilmu juga dapat dibedakan atas :
a.       Ilmu teoritis rasional
Adalah ilmu yang memakai cara berfikir dengan sangat dominan, dan mepergunakan silogisme,seperti dogmattis hukum.
b.      Ilmu empiris praktis
Adalah ilmu yang cara penganalisanya induktif saja
c.       Ilmu teoritis empiris
Adalah ilmu yang memaikai cara gabungan berfikir,induktif-deduktif atau sebaliknya deduktif-induktif

2.      Filsafat Kebenaran Birokrat Pemerintahan
Banyak para pakar ilmu filsafat yang menganggap benar bahwa pengetahuan itu terdiri atas sebagai berikut.
a.       Pengetahuan Akal
b.      Pengetahuan Budi
c.       Pengetahauan Indrawi
d.      Pengetahuan Kepercayaan (otoritatif)
e.       Pengetahuan Intuitif

Selanjutnya untuk melihat sesuatu itu benar atau tidak benar maka beberapa kriteria sudah dilembagakan akan penulis sampaikan beberapa kritik antara lain
a.       Teori Kebenaran Korespondensi
Kebenaran Korespondensi adalah kebenaran yang sesuai antara pernyataan dengan fakta dilapangan.
b.      Teori Kebenaran Koherensi
Kebenaran Koherensi adalah kebenaran atas hubungan antara dua pernyataan
c.       Teori Kebenaran Pragmatis
Kebenaran Pragmatis adalah kebenaran hanya dalam salah satu konsekuensi saja
d.      Teori Kebenaran Sintaksis
Kebenaran Sintaksis adalah kebenaran yang berangkat dari tata bahasa yang melekatn karena teori ini dipengaruhi pula oleh kejiwaan dan ekspresi sehingga ada kemungkinan mereka yang menerimanyayang juga mempunyai keterkaitan jiwa akan terpengaruh
e.       Teori Kebenaran Semantis
f.       Teori Kebenaran Non Deskripsi
g.      Teori Kebenaran yang Berlebihan
Adalah kebenaran yang sebenarnya merupakan fakta.
h.      Teori Kebenaran Performatif
i.        Teori Kebenaran Paradigmatik
Adalah kebenaran yang berubah diberbagai ruang dan waktu.
j.        Teori Kebenaran Proposisi

Jadi, pada kajian logika kebenaran ilmu pengetahuan ini,kita akan bergelut dengan kegiatan berpikir yang mengasah kemampuan intelektual mulai dari kegiatan yang sederhana,sepertin mengingat sampai dengan pemecahan masalah (problem solving). Menurut Benyamin S. Bloom, disebut juga pembelajaran kognitif yang diurut sebagai berikut.
a.       Pengetahuan atau pengenalan seperti mengingat informasi, fakta, terminology, rumus.
b.      Pemahaman seperti menjelaskan pengetahuan atau informasi yang diketahui dengan kata-kata sendiri
c.       Penerapan seperti penggunaan dan penerapan informasi kedalam situasi konteks yang baru.
d.      Analisis seperti memisahkan, membedakan komponen-komponen atau elemen-elemen suatu fakta,konsep,pendapat,asumsi,dan kesimpulan
e.       Sintesis seperti mengkombinasikan bagian atau elemen kedalam suatu kesatuan atau struktur yang lebih besar.
f.       Evaluasi seperti membuat penilaian dan keputusan tentang suatu ide, gagasan, penemuan, dalil,metode, produk, atau benda dengan menggunakan kriteria tertentu.

B.PEMERINTAHAN SEBAGAI MORAL  
1. Moral Seorang Birokrat Pemerintahan
            Untuk menilai kebaikan seorang birokrat pemerintahan harus dipertanyakan agamanya yang biasa disebut dengan SQ (Spiritual Question).
            Bebas nilai sesungguhnya adalah tuntutan yang ditujukan pada ilmu pengetahuan agar ilmu pengetahuan  dikembangkan dengan tidak memerhatikan nilai-nilai diluar ilmu pengetahuan.
2.Filsafat Kebenaran Seorang Birokrat Pemerintahan
            Menurut Krathwohl,Bloom dan Masia (1964) pembelajaran yang afektif dimulai dari.
a.       Pengenalan atau penerimaan seperti bersedia menerima dan memerhatikan berbagai stimulus.
b.      Pemberian respon seperti keinginan untuk berbuat sesuatu sebagai reaksi terhadap sesuatu gagasan, benda atau sistem nilai.
c.       Penghargaan terhadap nilai seperti konsisten berprilaku sesuai dengan suatu nilai meskipun tidak ada pihak lain yang mengharuskan
d.      Pengorganisasian seperti menunjukkan saling keterhubungan antarnilai tertentu dalam suatu sistem nilai, serta menentukan nilai-nilai mana yang mempunyai prioritas lebih tinggi dari pada nilai yang lain.
e.       Pengamalan seperti menunjukkan prilaku yang konsisten dengan mngintegrasikan nilai-nilai yang diyakini kedalam filsafat hidup yang lengkap dan meyakinkan

C. PEMERINTAHAN SEBAGAI SENI
1. Seni Seorang Birokrat Pemerintahan
            Menurut George R. Terry (1964) Seni adalah kekuatan privadi seseorang yang kreatif ditambah dengan keahlian yang bersangkutan dalam menampilkan tugas pekerjaannya.Seni biasanya adalah bakat alamiah yang dibawa sejak seseorang dilahirkan, yang merupakan karunia Allah, tetapi seni tidak dapat diperoleh dari lingkungan.
            Menurut A.A.M Djelantik hal-hal yang indah dapt dibagi atas dua golongan yaitu , Pertama keindahan alami yang tidak dibuat oleh manusia, sedangkan yang kedua adalah hal-hal yang indah yang diciptakan dan diwujudkan oleh manusia.
2. Seni Kepamongprajaan Pemerintahan
            Dengan rasa,cipta, dan karsa , seseorang birokrat pemerintahan merupakan seni kepamongprajaan yaitu berusaha menemukan keindahan sesuai selera masing-masing.
            Estetika berasal dari Bahasa Yunani yaitu Aisthesis yang bearti pengamatan.Jika berbicara tentang keindahan dapat dirasakan pengalaman tentang dunia disekeliling kita ini, sehingga ditemukan suatu batasan yang membedakan cita rasa indah, bagus , elok, cantik di satu pihak dengan kejelekan sebagai lawannya.
            Sejauh mana seorang pemimpin mampu menimbulkan daya pendengarannya, daya pendangnya, daya sentuhnya, terhadap sesuatu, maka sejauh itulah rasa seni, cipta rasa, dan karsa yang dimilikinya.
            Menurut Harrow (1972) hal ini disebut juga pembelajaran pada motorik yang mulai dari.
a.       Meniru seperti berbagai perilaku yang diperoleh dari melihat dan mendengar serta merasa
b.      Manipulasi seperti melakukan sesuatu gerakan, bentuk baik visual maupun audio.
c.       Ketepatan gerakan seperti melakukan dengan lancar, tepat, seimbang dan akurat.
d.      Artikulasi seperti menunjukkan serangkaian gerakan yang akurat berurut ,tepat, cantik, indah, elok, dan bagus.




TEORI KESEIMBANGAN PEMERINTAHAN
Oleh: Prof.Dr.H.Inu Kencana Syafiie, M.Si

Komarudin dalam Ensiklopedia Manajemen (1994: 855) mengatakan bahwa teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling berkaitan dan menunjukan gejala-gejala secara sistematis dengan menentukan hubungan-hubungan antara variable-variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan meramal gejala-gejala itu.
Menurut Noeng Muhadjir (1998:7) teori itu merupakan hukum keteraturan eksperimental (misalnya: Hukum Boyle). Kontraksi suatu teori momot abstraksi sistematis empiris, abstraksi interpretative, abstraksi terkontruksi, sampai abstraksi logika prediktif.
Teori terdiri dari beberapa konsep, sedangkan konsep dibentuk dari sejumlah fakta yang sudah teruji kebenaran dalam khazanah ilmu pengetahuan.
Tujuan teori kalau dikaji secara umum, yaitu mempersoalkan pengetahuan dan menjelaskan hubungan-hubungan antara gejala-gejala sosial dengan observasi yang dilakukan. Teori juga bertujuan untuk meramalkan fungsi dari gejala-gejala sosial yang diamati itu,berdasarkan pengetahuan-pengetahuan yang secara umum telah dipersoalkan oleh teori.

A.    CLEAN GOVERNMENT DAN GOOD GOVERNANCE
Government berasal dari kata to govern (Dalam Bahasa Inggris), yang bearti memerintah atau menyuruh.Artinya, memerintah berbuat yang baik dan benar

B.     NASIONALISME DAN DEMOKRASI
Demokrasi secara etimologi berasal dari kata demos yang bearti rakyat atau penduduk suatu tempat dan cratein yang bearti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi, Demoscratein atau demokrasi adalah keadaan Negara dimana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada ditangan rakyat.
Tujuh Faktor yang mendorong apakah suatu Negara akan memakai demokrasi yang berdesentralisasi atau nasionalisme yang kokoh tersentralistik, sebagai berikut.
1.      Faktor Sifat dan Bentuk Negara
2.      Faktor Rezim dan Berkuasa
3.      Faktor Geografis
4.      Faktor Warga Negara
5.      Faktor Sejarah
6.      Faktor Efisiensi dan Efektivitas
7.      Faktor Politik

C.     HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
Di Indonesia pada tingkat kabupaten dibentuk pengadilan negeri, pada tingkat provinsi dibentuk pengadilan tinggi sedangkan pada tingkat nasional diputuskan mahkamah agung.

PEMERINTAHAN SEBAGAI ORGANISASI
Oleh: Dr.Muhadam Labolo

A.    PEMERINTAH SEBAGAI PELAKU UTAMA
            Pada dasarnya pemerintahan diciptakan untuk kebaikan bersama. Ketika kita mendudukkan seseorang dalam sebuah organisasi pemerintahan, maka hakikatnya kita menempatkan seorang individu yang sempurna dalam sebuah organisasi pemerintahan, maka hakikatnya kita menempatkan seorang individu yang sempurna dalam proses pemerintahan.

B.     PEMILIHAN TINDAKAN PEMERINTAH, to be Loved dan to be Fear
Kewajiban yang harus dipikul oleh seorang pelaku pemerintahan adalah harus mampu menampilkan performa yang terbaik di hadapan masyarakat.
Hal yang membuat kesenjangan antara pemerintah dengan masyarakat adalah.
1. Kontrol yang ketat
2. Penetrasi
3. Hegemoni
4.Dominasi

Machiavelli mengemukakan pendapat bahwa ketika pengaruh masyarakat ingin diperluas, dibutuhkan performa pemerintahan yang cenderung untuk dicintai (to be loved). Kecintaan masyarakat terhadap pemimpinnya dapat mendongkrak popularitas pemerintahan.
Akan tetapi, performa pemerintahan seringkali ditoleransi untuk dikembangkan dalam bentuk yang lebih ekstrem, yaitu memperluas pengaruhnya (tobe fear).

C.     PEMERINTAHAN SEBAGAI ORGANISASI
Dimanapun dengan alasan apapun pemerintahan dilahirkan, ia merupakan organiasasi yang nyaris sempurna. Untuk melaksanakan tugas pemerintah dalam organisasi yang hampir sempurna tadi, diperlukan standardisasi kecakapan dan pengetahuan yang memadai bagi aktor pemerintah. Aktor pemerintah haruslah memiliki karakteristik ketuhanan(beriman) serta memiliki prilaku kenabian supaya kepercayaan atas visi misi jelas dan tinggi, juga strategi pencapaian, serta prilaku yang mengandung penuh sisi kemuliaan.

D.    PEMERINTAH DAN PENGELOLAAN KEKERASAN
Kekerasan yang bersifat sisteik atau terencana dalam tujuan tertentu oleh pemerintah seringkali menciptakan kesan buruk dimana organisasi pemerintah sebenarnya tak lebih baik dari sekelompok gangster.Keistimewaan pemerintah dalam hal kepemilikan senjata yang lengkap, keabsahan menangkap orang, memenjarakan, mengadili, menghukum, bahkan membunuh jika dimungkinkan adalah keseluruhan kelebihan yang mesti dikontrol.
Kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah hanyalah salah satu pilihan yang paling tak menyenangkan setelah semua upaya normal dilakukan.
Jika pemerintah ingin memaksimalkan pilihan persuasif sebagai manifestasi dari kelembutannya, pemerintah perlu menigkatkan sumber daya manusianya sehingga setiap kebutuhan dan tuntutan pelayanan dapat diatas terus menerus.

E.     PEMERINTAHAN SEBAGAI KEBUTUHAN BERSAMA
Pada dasarnya sebuah pemerintahan hanya akan terbentuk jika dimungkinkan oleh banyak orang, sebab dengan keadaan demikian akan terbentuk superioritas,akan ada dua belah pihak yang saling berkepentingan, akan ada kolektivitas yang saling berketergantungan dan akan ada primus inter pares untuk mengelola kebersamaan tadi.
Motivasi penting yang mendorong setiap orang untuk ikut membangun pemerintahan disebabkan keterbatasan yang melekat pada dirinya. Keterbatasan tersebut dapat dihindari apabila salah satu dengan yang lainnya berusaha untuk saling menyempurnakan.
Karena pemerintahan lahir atas motivasi itu, maka tidak ada alasan bagi kita untuk menyatakan bahwa memang pemerintahan dibentuk atas dasar kebutuhan bersama.

0 komentar:

Post a Comment